Pun demikian halnya dengan di Indonesia terutama di Bali. Orang Bali menyapa orang lain dengan cara kedua telapak tangan tercakup berada di depan dada dimana ke sepuluh jari tangan menghadap ke atas sambil berkata Om Swasti Astu yang artinya kurang lebih semoga selalu berada dalam lindungan-Nya. Budaya dan adat-istiadat serta tradisi yang kental di Bali adalah salah satu unsur mengapa orang mengunjungi Bali.
BACA JUGA : 11 ALASAN MENGAPA ANDA PERLU MENGUNJUNGI BALI
Nah termasuk di dalamnya hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang sebagai sebuah bentuk tradisi yang sampai detik ini masih dipertahankan. Mungkin bagi sebagian orang hal itu dianggap aneh tetapi kenyataannya memang demikian adanya.
HALO BRO DAN SIS ..... OM SWASTI ASTU
Sampai hampir lupa saya menyapa anda. Bagaimana kabar anda? Semoga selalu berada dalam lindungan-Nya. Oh ya, artikel yang mau saya angkat sebagai topik kali ini sedkit unik yaitu 22 hal yang harus anda ketahui ketika berlibur di Bali.
A. DI TEMPAT SUCI (PURA)
Pura merupakan tempat suci bagi umat Hindu di Bali. Ada empat macam kategori pura di Bali yaitu :
- Pura Keluarga (Family Temple) merupakan pura milik keluarga biasa juga disebut merajan, pedarman ataupun sanggah dimana penyungsungnya (pengempon) keluarga baik keluarga kecil ataupun keluarga besar.
- Pura Wilayah (Teritorial Temple) merupakan pura yang terdapat di setiap desa di Bali terdiri dari pura Puseh, pura Desa dan pura Dalem dimana penyungsungnya masyarakat desa itu sendiri.
- Pura menurut fungsinya (Functional Temple) yaitu pura yang dikategorikan berdasarkan fungsinya misalnya di pasar di sebut pura Melanting dimana penyungsungnya orang yang berjualan di pasar tersebut, di sawah disebut pura Bedugul dimana penyungsungnya krama subak bersangkutan.
- Pura untuk umum (Public Temple) merupakan pura yang termasuk Dang Khayangan atau pura besar di Bali misalnya pura Besakih, pura Lempuyang, pura Goa Lawah, pura Ulundanu, pura Tanah Lot dan seterusnya.
Kalau anda sedang berliburan di Bali dan mengadakan tur dipastikan anda akan mengunjungi beberapa pura tersebut di atas. Ada beberapa peraturan tertulis dan tidak tertulis ketika anda akan memasuki kawasan suci seperti pura tersebut yaitu :
- Khusus untuk wanita jika anda sedang haid atau menstruasi dilarang keras untuk memasuki wilayah pura. Petugas atau pecalang (satuan pengamanan tradisional di Bali) mungkin tidak bisa menentukan bahwa anda sedang haid, oleh karena itu diminta kesadaran anda untuk menghormati daerah yang anda kunjungi. Apa yang terjadi kalau dilanggar? Kalau ternyata anda sedang haid saat memasuki pura dan ketahuan, anda akan didenda menurut awig-awig (aturan tertulis sesuai adat-istiadat Bali) setempat. Mungkin dendanya bagi anda tidak seberapa tetapi bagi pengempon pura akan melaksanakan upacara pembersihan yang biayanya tidak sedikit dengan melibatkan banyak orang. Jadi sekali lagi ingat pepatah di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung.
- Saat hendak memasuki pura anda diwajibkan memakai selendang atau kamben yang bisa anda beli dan bawa sendiri atau biasanya disediakan di pura tersebut. Jangankan anda yang hanya turis, orang Bali pun harus mengenakan pakaian adat Bali minimal pakaian adat madya (destar, selendang, kampuh dan kamben) untuk memasuki pura.
- Di kawasan pura jangan berkata-kata kasar, tidak senonoh, jorok atau memaki-maki orang. Anda akan menjadi perhatian banyak orang yang pada akhirnya anda akan berurusan dengan pecalang atau prajuru (pengurus) pura tersebut.
B. SAAT ADA UPACARA KEAGAMAAN
Di Bali setiap saat anda bisa melihat dan menyaksikan upacara keagamaan misalnya upacara piodalan (hari jadi) di pura, upacara ngaben (pembakaran jenazah), upacara pawiwahan (pernikahan) dan sebagainya. Ketika anda sedang melakukan tur dan kebetulan anda menemukan dan ingin menyaksikan secara langsung upacara tersebut alangkah baiknya anda memeperhatikan hal-hal berikut :
- Ketika anda melihat bahwa upacara tersebut dipimpin oleh pemuka agama Hindu seperti Pemangku, Ida Pedanda (pendeta suci Hindu di Bali) usahakan anda tidak berada dalam posisi yang lebih tinggi daripada mereka (ketika hendak mengambil gambar misalnya), karena bagi umat Hindu di Bali mereka sangat dihormati dan dijadikan suri teladan.
- Demikian pula anda tidak boleh berada pada posisi yang lebih tinggi daripada banten, sesajen, sesayut dan sarana upacara lainnya.
- Jangan lalu-lalang di depan orang yang sedang sembahyang.
- Usahakan untuk tidak menggunakan flash atau blitz saat mengambil gambar dengan kamera anda yang dapat menganggu kenyamanan orang lain.
- Kalau anda ingin melakukan sesuatu dan tidak yakin apakah diperbolehkan atau tidak sebaiknya permisi dan bertanya kepada orang di sekitar anda.
C. DI JALAN
Orang Bali termasuk orang yang religius, taat ajaran agama yang dianutnya dengan melakukan yadnya (melakukan sesuatu secara tulus ikhlas) seperti melakukan persembahan setiap hari yang disebut yadnya sesa berupa menghaturkan canang sari (daun kelapa muda didekorasi sedemikian rupa dimana di dalamnya berisi bunga aneka warna, nasi, uang bahkan rokok dan kopi), di merajan (pura keluarga) di palinggih (struktur, bagian dari pura), di pelangkiran (semacam struktur berbentuk kotak didekorasi tempat meletakkan canang sari untuk memuja dewa tertentu), di sudut-sudut rumah, di mobil, di toko dan juga sampai di jalan di depan rumah dan toko atau kantor. Nah untuk anda yang sedang tur atau jalan-jalan ke suatu tempat di Bali berikut hal-hal yang perlu anda perhatikan.
- Kalau anda sedang naik motor atau mobil dan tidak menggunakan GPS untuk bepergian dan anda tersesat, ketika hendak bertanya kepada orang-orang yang anda jumpai turunlah dan matikanlah mesin kendaraan anda. Mereka akan membantu anda walaupun mereka tidak bisa bahasa yang anda gunakan setidaknya mereka akan menunjukkan arah posisi yang hendak anda tuju.
- Kalau anda mengendarai motor jangan lupa pakai helm demi keselamatan anda.
- Jika anda sedang berjalan kaki, di jalan atau di trotoar akan banyak anda jumpai canang sari seperti uraian di atas. Jangan melangkahinya atau menginjaknya, kalaupun anda injak tidak sengaja minta maaflah segera.
D. DI PANTAI
Bali mempunyai banyak pantai yang indah dan eksotik. Indah karena alamnya yang mendukung dan terkenal juga karena deburan ombaknya yang sudah barang tentu surga bagi peselancar. Sejauh ini belum pernah ada laporan serangan hiu terhadap para pengunjung pantai di Bali, akan tetapi harus tetap waspada terhadap kuatnya arus laut selatan yang sudah banyak memakan korban seperti misalnya pantai Kuta. Oleh karena itu untuk daerah pantai hal-hal yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
- Jika anda pergi ke pantai dan berniat beraktivitas di pantai ikuti rambu-rambu pantai seperti daerah larangan untuk berenang.
- Jika ingin menyelam atau diving hendaknya didampingi instruktur berlisensi.
- Jangan membawa barang berlebihan ke pantai.
E. DI CLUB MALAM
Jika anda termasuk orang yang suka kehidupan malam anda bisa menikmatinya di daerah Legian, Kuta dan sekitarnya. Sederet club malam terkenal siap menanti anda untuk menghabiskan malam dan bersenang-senang. Nah yang perlu anda perhatikan adalah :
- Jangan sekali-sekali berurusan dengan yang namanya obat terlarang karena sewaktu-waktu polisi melakukan razia dan kalau terbukti membawa dan menggunakan obat terlarang anda pasti dipenjara.
- Jangan membuat onar di club malam, karena anda bisa berurusan dengan polisi.
- Jangan membawa senjata tajam ke club malam, karena membahayakan orang lain dan bisa berurusan dengan polisi.
F. DENGAN ORANG BALI SENDIRI
Seperti uraian pada pendahuluan di atas bahwa setiap negara atau daerah ada semacam tradisi yang jika dilakukan artinya tidak sopan atau tidak pantas yang dapat menyebabkan orang itu menjadi tersinggung atau naik pitam. Nah, berhadapan dengan orang Bali anda perlu memperhatikan hal-hal berikut :
- Jangan memegang kepala, karena bagi orang Bali kepala adalah bagian tubuh yang dianggap suci. Adalah tidak sopan bila anda memegang kepala orang apalagi orang yang lebih tua.
- Jangan menyinggung SARA (suku, agama, ras dan adat istiadat) secara berlebihan. Jika anda membuat seseorang Bali menjadi tersinggung karena ucapan anda sendiri harap hati-hati. Ini bukan ancaman, tapi demi anda juga. Biasanya orang Bali tidak pernah memulainya. Orang Bali sangat sensitif dengan yang satu ini.
G. SAAT HARI RAYA NYEPI
Hari raya Nepi adalah hari raya pergantian tahun baru Caka bagi umat Hindu di Bali dan dijadikan hari libur nasional. Pada hari ini umat Hindu di Bali melakukan Catur Brata Penyepian yaitu amati geni yaitu tidak menyalakan api/listrik, amati karya yaitu tidak bekerja, amati lelungan yaitu tidak bepergian dan amati lelanguan yaitu tidak bersenang-senang. Datangnya setiap tahun sekali biasanya bulan Maret atau April berdasarkan kalender Bali. Nah, bagi anda yang kebetulan atau bahkan dengan sengaja berlibur pada saat hari raya Nyepi anda harus mengikuti aturan tadi yaitu :
- Jangan keluar hotel, karena biasanya pihak hotel telah memprogram sebuah acara untuk hari raya ini.
- Saat malam jangan menghidupkan lampu berlebihan. Perlu diketahui saat itu di Bali tidak ada siaran televisi, benar-benar hening tanpa polusi udara dan suara selama 24 jam. Yang cocok anda lakukan mungkin meditasi atau yoga di hotel.
- Jangan membuat ribut atau gaduh di sekitar hotel tempat anda menginap, kalau sampai kedengaran dari luar pecalang akan menindaklanjutinya.
Well, Bro dan Sis, demikianlah 22 hal yang harus anda ketahui selama liburan di Bali. Semoga menambah wawasan anda tentang Bali dan semoga tidak mengurangi niat anda untuk berlibur ke Bali atau bahkan anda ingin merasakannya sendiri. Kalau memang begitu agendakan segera liburan anda ke Bali. Sebagai akhir kata saya ucapkan terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan sampai jumpai di Bali.
Salam
0 komentar:
Post a Comment